SKK Vl KOPRI PC PMII Purworejo, Cetak Generasi Perempuan Progresif dan Kontributif


Purworejo, To Care An-Nawawi— Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Purworejo mengadakan agenda kaderisasi formal SKK (Sekolah Kader KOPRI) yang ke enam. Agenda yang mengangkat tema "Optimalisasi Gerakan PMII Wujudkan Integritas KOPRI menuju Perempuan Progresif dan Kontributif untuk Indonesia Emas 2045" ini dilaksankan pada Senin-Kamis (23-26/09/2024) di Pondok Pesantren Al-Azhar, Karangsari, Purwodadi, Purworejo.

SKK ini merupakan kaderisasi formal KOPRI yang diikuti oleh kader perempuan yang telah mengikuti SIG dan pkd. Selanjutnya SKK ini memiliki tujuan yakni untuk membentuk Kader mujahid yaitu kader militan dan memiliki komitmen terhadap nilai nilai pergerakan.

Agenda tersebut dihadiri langsung oleh Ketua KOPRI PB Sahabati Wulan Sari Aliyatus Solikhah, Ketua KOPRI PKC Jateng Sahabati Chintami Budi Pertiwi, Demisioner KOPRI PB PMII Sahabati Faiz Faiqoh, Bupati Purworejo diwakili Laksana Sakti, Demisioner KOPRI PB PMII Sahabati Sukhbaturrohmah, Sahabat Lukman Hakim, Hantoro Jurnalis kompas TV, Estri Utami Setyowati DPRD Kab. Purworejo, Ketua Fatayat NU Kab. Purworejo Yusriana, Ketua KOPRI PC PMII Purworejo Sahabati Maryati dan Ketua PC PMII Purworejo Sahabat Nur Muhammad Said Abdullah.

Laksana Sakti mewakili Bupati Purworejo Yuli Hastuti menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu dijaga guna mewujudkan generasi yang hebat.

"Kegiatan seperti ini harus terus dijaga, dirawat demi terwujudnya Perempuan cerdas dan mampu melahirkan generasi-generasi penerus yang hebat," ucapnya.

Ketua KOPRI PB PMII Wulan Sari Aliyatus Solikhah juga menyatakan perlunya pergerakan yang terstruktur dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Kita tidak boleh berdiam saja ketika zaman terus bergerak, tapi kita harus melakukan pergerakan yang lebih terstruktur dan lebih terukur. Kita harus melibatkan diri kita dalam arah pembangunan bangsa dan menjadi generasi yang benar-benar bisa mengisi dan menyongsong Indonesia Emas 2045," tutur Wulan.

Kader yang telah mengikuti SKK diharapkan siap untuk memberikan diri bagi kepentingan pergerakan, memiliki pengetahuan teoritik dan pengetahuan lapangan, memiliki kemampuan dan keterampilan berorganisasi.

Penulis: Tim Redaksi To Care

Posting Komentar

0 Komentar