Pada pengajian kilatan kitab Jawahirul Bukhori yang disampaikan oleh K.H. Achmad Chalwani, beliau membahas tentang kisah Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu pertama kali di Gua Hiro. Nabi Muhammad SAW pulang ke rumah dengan perasaan gemetar dan takut, lalu berkata kepada istrinya, "زَمِلُونِي" (Zamiluni) yang artinya "Selimuti aku, wahai istriku."
Menariknya, kata "زملوني" (Zamiluni) secara lafadz dhomirnya jamak, padahal Nabi Muhammad SAW hanya berbicara kepada satu orang, yaitu istrinya. Namun, Nabi Muhammad SAW menggunakan dhomir jama' sebagai bentuk adab dan hormat kepada istrinya.
Selain membahas tentang kisah Nabi Muhammad SAW, K.H. Achmad Chalwani juga menjelaskan tentang tata krama mengucapkan salam. Dalam hadis, disebutkan bahwa " الْسَّلَامُ قَبْلَ الْكَلَامِ" (Assalamu qoblal Kalam) yang artinya mengucapkan salam sebelum berbicara. Maksudnya adalah dalam kita memulai berpidato atau mengatakan sesuatu terhadap orang lain, terlebih dahulu mengucapkan salam, jadi jangan mengucapkan bismillah dulu sebelum salam, ungkap beliau.
Lebih lanjut, K.H. Achmad Chalwani juga membahas tentang identitas yang dimiliki oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Beliau menjelaskan bahwa NU memiliki identitas yang dalam mengakhiri pidato yaitu menggunakan kalimat "وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَامِ الطَّرِيقِ". Kalimat ini diciptakan oleh K.H. Ahmad Abdul Hamid Kendal dan telah menjadi ciri khas dari NU. Sebelum lafadz ini NU memakai lafadz وَبِاللَّهِ التَّوْفِيقُ وَالْهِدَايَةُ namun seiring berjalanya waktu lafadz ini secara umum sudah dipakai oleh masyarakat akhirnya diganti menjadi lafadz وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَامِ الطَّرِيقِ
Selain itu Muhamadiyah juga memiliki ciri khasnya sendiri yaitu memakai lafadz نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Menurut K.H. Achmad Chalwani, identitas ini tidak wajib, tapi penting. Beliau mengibaratkan bahwa dalam dunia olahraga sepak bola, jika kedua tim memakai seragam yang sama, maka permainan menjadi tidak teratur.
demikian rangkuman pengajian kilatan kitab Jawahirul Bukhori dihari pertama yang disampaikan oleh K.H. Achmad Chalwani, semoga bisa bermanfaat bagi sahabat sabahati dimanapun berada.
Salam pergerakan !!!
Penulis: Riko Nur Fikri
0 Komentar