Hari pertama pengajian kilatan di Pondok Pesantren An-Nawawi telah berlangsung dengan khidmat. Dalam kesempatan ini, K.H.R. M. Maulana Alwi memimpin pengajian kitab Ta'limul Muta'alim. Fokus pembahasan pada hari ini adalah pasal hakikat ilmu, memahami ilmu, dan kutamaan ilmu.
Dalam pembahasan pasal hakikat ilmu, K.H.R. M. Maulana Alwi menjelaskan didalam kitabnya :
لَا يُفْتَرَضُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ طُلْبُ كُلِّ عِلْمٍ بَلْ يُفْتَرَضُ عَلَيْهِ طَلْبُ عِلْمِ الْحَالِ
yg artinya bahwa setiap muslim laki-laki dan perempuan tidak harus menuntut semua ilmu. Akan tetapi, diutamakan menuntut ilmu hal, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku seperti Ushuluddin dan 'ubudiyah. Ilmu-ilmu ini menjelaskan tata cara ibadah, seperti sholat, puasa, dan lain-lain.
Lebih lanjut, K.H.R. M. Maulana Alwi menekankan bahwa mempelajari ilmu tidak hanya sebatas melakukan ibadah, tetapi juga memahami tata cara dan hikmah di balik ibadah tersebut. Dengan demikian, seorang muslim dapat memahami dan mengamalkan ilmu dengan benar.
Dalam kesempatan ini, K.H.R. M. Maulana Alwi juga menekankan pentingnya mempelajari ilmu yang menjelaskan tentang tata cara sholat, puasa, dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini tidak hanya membantu seorang muslim untuk memahami dan mengamalkan ibadah dengan benar, tetapi juga membantu untuk memahami hikmah dan tujuan di balik ibadah tersebut.
Dengan demikian, pengajian kilatan hari pertama di Pondok Pesantren An-Nawawi telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat ilmu, memahami ilmu, dan kutamaan ilmu.
Hal ini berlaku juga didalam kaderisasi PMII bahwa untuk kita bisa melaksanakan proses di PMII baik itu dari kaderisasi formal informal maupun non formal kita harus mempelajari ilmu yang bersangkutan dengan kaderisasi tersebut yaitu dengan membaca buku-buku primer yang sudah di arahkan oleh Masing-masing fasilitator dengan begitu maka kaderisasi akan bisa berjalan dengan baik.
Penulis: Riko Nur Fikri
0 Komentar