Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota dan kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Rayon K.H.R. Damanhuri dan K.H Ahmad Maisur Sindi Komisariat An-Nawawi Purworejo. Diskusi Akbar tahunan yang diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon K.H.R Damanhuri dan K.H Ahmad Maisur Sindi ini mengulas beberapa poin penting yang terkandung dalam sejarah Kebangkitan Nasional.
Dalam acara tersebut Sahabat Ahmad Fachrudin selaku pemantik diskusi mengawali presentasinya dengan mengajak audien untuk mengingat sejenak awal mula kesadaran nasional terlahir tepatnya pada awal abad ke-20, ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908. Organisasi ke-pemudaan inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya organisasi-organisasi pemuda terpelajar lainnya di Indonesia pada waktu itu.
Selanjutnya dalam diskusi ini juga membahas beberapa peristiwa heroik yang dilakukan oleh beberapa golongan muda dalam mempercepat kemerdekaan Indonesia seperti, peristiwa Rengasdengklok yang dilatarbelakangi oleh kekalahan Jepang atas Sekutu pada Perang dunia II, terbentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), terbentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan sebagainya.
Selanjutnya Sahabat Amnan Romadhon selaku Kader sekaligus Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon K.H. Ahmad Maisur Sindi juga menyampaikan bahwa kemerdekaan yang hari ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah perjuangan para pemuda kaum terpelajar dahulu dalam melakukan beberapa upaya untuk memerdekakan bangsa Indonesia, dan tonggak dari adanya kemerdekaan Indonesia ini adalah organisasi kepemudaan yang didirikan atas dasar kesadaran nasional dan sikap kolektif kaum pemuda terpelajar dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Sahabat Muhammad Fadhil selaku Ketua Rayon K.H Ahmad Maisur Sindi berpesan kepada seluruh anggota dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon K.H.R Damanhuri dan K.H. Ahmad Maisur Sindi untuk bisa mewarisi terkait apa yang telah Founding Father telah perjuangkan dahulu, dengan meningkatkan totalitas dan loyalitasnya terhadap organisasi.
Sahabat Muhammad Syafi Syafiq selaku moderator pada diskusi Peringatan Kebangkitan Nasional menutup acara ini dengan meminjam statment dari Tan Malaka yang berbunyi
“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali” – Tan Malaka.
Kontributor: Muhammad Syafi Syafiq
0 Komentar